Thursday, November 25, 2010

10 Pemain Paling Berpeluang Menjadi Top Skor EPL Musim ini.

Liga Premier Inggris sudah dibuka, geliat liga paling mahal di dunia ini pun sudah terasa. Aksi-aksi striker kelas dunia di sana pun telah dinantikan. Siapakah yang akan menjadi pencetak gol terbanyak musim ini? Berikut ulasan kami mengenai 10 Striker yang paling berpeluang untuk menjadi top skor Liga Premier Inggris musim ini.

10. Dimitar Berbatov - Manchester United

Dengan 48 gol dari 135 laga di Liga Premier Inggris sebenarnya cujkup untuk menjadi modal pemain yang dianggap gagal bersinar di MU ini. Musim ini adalah ajang pembuktiannya untuk mengulang masa kejayaannya di Tottenham pada tahun 2006-2008 lalu, sebab di musim ke tiganya bersama Red Devils ini ia sudah dianggap mampu melewati masa-masa penjajakannya bersama rekan setimnya tersebut. Rooney, Chicharito dan Owen adalah striker dengan type yang sama, besar kemungkinan ia tidak akan dipusingkan dengan persaingan di tempat utama lini depan, ia akan menjadi pendamping salah satu dari ketiga pemain tersebut. Inilah kesempatan Berba.

9. Nicolas Anelka - Chelsea

Top skor musim 2008/2009 ini sudah mengantongi 116 gol dari 311 laga di EPL. Meski dianggap sudah mulai menua dan berada di bawah bayang-bayang Drogba, ia tetap dianggap mampu untuk mencetak banyak gol musim ini. Terlebih ia mempunyai catatan unik tersendiri di Liga Premier Inggris, ia selalu terlihat bersemangat jika melawan bekas timnya seperti Arsenal, Bolton, Manchester City dan Liverpool.

8. Robin Van Persie - Arsenal

Sudah tercatat 131 kali ia bermain di Liga Premier, dan 48 gol sudah ia ciptakan. Hanya cedera seperti di musim lalu yang membuatnya gagal mengoleksi gol. Kini ia sudah sembuh, dan jika kedatangan Chamakh sesuai seperti skenario yang diinginkan Wenger, yang diplot sebagai tukang duel udara dan memberi van Persie ruang lebih terbuka, maka striker runner up Piala Dunia ini akan menjadi sangat berbahaya tahun ini. Selain itu ia pandai juga mengeksekusi bola-bola mati.

7. Frank Lampard - Chelsea

Ia mungkin hanya seorang pemain tengah, namun Lampard mampu menorehkan rata-rata perolehan golnya hingga dua digit di setiap musimnya, 129 gol dari 467 laga di tujuh musim menjadi jaminannya. Dengan dukungan Essien di sampingnya, serta bola-bola matang hasil pantulan dari Anelka dan Drogba yang memporak-porandakan lini pertahanan lawan, bukan hal yang mustahil jika namanya keluar menjadi daftar pencetak gol terbanyak EPL musim ini.

6. Carlos Tevez - Manchester City

Baru tahun 2006 lalu ia datang ke Inggris, dari 124 laga yang ia mainkan, 49 bola sudah ia antarkan ke jaring lawan. Juara Liga Champions dan juara Liga Premier Inggris sudah ia dapatkan bersama MU, hanya gelar top skor yang belum mampu ia wujudkan di sini. Ia sangat berambisi mendapatkannya bersama City. Cepat, ngotot dan type striker pekerja keras adalah kelebihan pemain Argentina ini, tidak salah jika ia dijadikan orang terakhir dari alur serangan sepak bola menyerang penuh ala Mancini.

5. Jermain Defoe - Tottenham

Ialah satu-satunya pemain Inggris yang mencetak gol di Piala Dunia lalu. Cepat, cerdik dan mampu memanfaatkan peluang adalah ciri khasnya. Dari 286 laga yang ia mainkan di EPL, 97 gol sudah ia hasilkan. Bahkan, di musim lalu ia mampu mencetak 5 gol dalam satu laga kala melawan Wigan Athletic. Hanya pemain ini yang mampu tampil konsisten akhir-akhir ini. Masih ada harapan baginya untuk menjadi top skor Liga Premier Inggris musim ini meski konsentrasinya terpecah dengan Liga Champions.

4. Fernando Torres - Liverpool

Dengan rata-rata lebih dari satu gol di dua pertandingan, El Nino adalah salah satu striker fenomenal di Liga Premier. Jika ia memang benar-benar fit dan mampu bangkit dari keterpurukannya di Piala Dunia lalu, maka besar kemungkinan ia akan menjadi top skor pertama dari Liverpool, yang terakhir diraih Michael Owen di tahun 1999. 18 gol dari 22 pertandingan di musim lalu menjadi modal baginya untuk mewujudkan gelar ini, disamping ambisi The Reds untuk mendatangkan gelar juara Liga Premier ke Anfield.

3. Darren Bent - Sunderland

Bent siap dengan musim gemilang tim berjuluk Black Cats tahun ini, musim lalu ia menjadi pemain ke tiga di daftar pencetak gol terbanyak dengan 24 gol. Hasil itu membuat perolehan golnya di Liga Premier Inggris menjadi 74 gol dari 171 pertandingan yang telah ia mainkan. Banyak yang tidak menyangka dengan perolehan golnya tersebut, kini semua mata tertuju padanya jika di depan gawang lawan, apa lagi ia akan didukung pemain tengah bagus asal Paraguay Christian Riveros serta striker powerful Kenwyne Jones.

2. Wayne Rooney - Manchester United

Selama berkarir di EPL, sudah 106 gol ia torehkan dari 256 pertandingan. Musim ini hanya golnyalah yang mampu membungkam kritik yang ditujukan padanya, atas penampilan buruknya bersama tim nasional Inggris di Piala Dunia. Ia akan termotivasi oleh hal tersebut. Rooney, yang selalu membuat pertahanan lawan ketar-ketir jika ia membawa bola akan mencoba melebihi torehan golnya di musim lalu dan meraih gelar sepatu emasnya di musim ini.

1. Didier Drogba - Chelsea

Ia adalah pencetak gol terbanyak musim lalu dengan 29 gol dari 32 laga. Gol demi gol yang ia ciptakan tersebut mengantarkan Chelsea meraih gelar ganda di musim lalu. Meski banyak kritikan mengenai permainan Chelsea yang terkesan lamban dan menua, namun ia masih dipercaya untuk bisa mengulangi kesuksesannya musim lalu. Selain berkonsentrasi untuk mempertahankan gelar di liga dan upaya meraih gelar Liga Champions, musim ini Drogba ingin menggenapi golnya di Liga Premier ini menjadi 100. Dari 166 laga yang telah ia mainkan di sini, 84 gol sudah ia ciptakan untuk Chelsea.

Itulah urutan 10 pemain yang paling berpeluang untuk menjadi top skor Liga Premier Inggris musim ini. Tinggal cedera dan kesiapan mental saja yang bisa menghambat pemain tersebut untuk mencetak gol. Bagaimana dengan pemain Anda? Apakah ada nama mereka di daftar kami tersebut?

jadwal MU

Jadwal Lengkap MU Musim 2010/2011

Inilah Jadwal Lengkap Manchester United Musim 2010/2011.



  • Match Day 1 (16 Agustus 2010) : MU vs Newcastle (H)


  • Match Day 2 (22 Agustus 2010) : Fulham vs MU (A)


  • Match Day 3 (28 Agustus 2010) : MU vs West Ham (H)


  • Match Day 4 (12 September 2010) : Everton vs MU (A)



  • Match Day 5 (19 September 2010) : MU vs Liverpool (H)



  • Match Day 6 (26 September 2010) : Bolton vs MU (A)


  • Match Day 7 (2 Oktober 2010) : Sunderland vs MU (A)


  • Match Day 8 (16 Oktober 2010) : MU vs West Brom (H)


  • Match Day 9 (24 Oktober 2010) : Stoke City vs MU (A)


  • Match Day 10 (30 Oktober 2010) : MU vs Tottenham (H)


  • Match Day 11 (6 November 2010) : MU vs Wolverhampton (H)


  • Match Day 12 (10 November 2010) : Manchester City vs MU (A)


  • Match Day 13 (13 November 2010) : Aston Villa vs MU (A)


  • Match Day 14 (20 November 2010) : MU vs Wigan (H)


  • Match Day 15 (27 November 2010) : MU vs Blackburn (H)


  • Match Day 16 (4 Desember 2010) : Blackpool vs MU (A)


  • Match Day 17 (11 Desember 2010) : MU vs Arsenal (H)


  • Match Day 18 (18 Desember 2010) : Chelsea vs MU (A)


  • Match Day 19 (26 Desember 2010) : MU vs Sunderland (H)


  • Match Day 20 (28 Desember 2010) : Birmingham vs MU (A)


  • Match Day 21 (1 Januari 2011) : West Brom vs MU (A)


  • Match Day 22 (4 Januari 2011) : MU vs Stoke City (H)


  • Match Day 23 (15 Januari 2011) : Tottenham vs MU (A)


  • Match Day 24 (22 Januari 2011) : MU vs Birmingham (H)


  • Match Day 25 (1 Februari 2011) : MU vs Aston Villa (H)


  • Match Day 26 (5 Februari 2011) : Wolverhampton vs MU (A)


  • Match Day 27 (12 Februari 2011) : MU vs Manchester City (H)


  • Match Day 28 (26 Februari 2011) : Wigan vs MU (A)


  • Match Day 29 (5 Maret 2011) : Liverpool vs MU (A)


  • Match Day 30 (19 Maret 2011) : MU vs Bolton (H)


  • Match Day 31 (2 April 2011) : West Ham vs MU (A)


  • Match Day 32 (9 April 2011) : MU vs Fulham (H)


  • Match Day 33 (16 April 2011) : Newcastle vs MU (A)


  • Match Day 34 (23 April 2011) : MU vs Everton (H)


  • Match Day 35 (30 April 2011) : Arsenal vs MU (A)


  • Match Day 36 (7 Mei 2011) : MU vs Chelsea (H)


  • Match Day 37 (14 Mei 2011) : Blackburn vs MU (A)


  • Match Day 38 (22 Mei 2011) : MU vs Blackpool (H)

  • profil bambang pamungkas 20

    Klub:
    F.C Internazionale Milano 1908 dan Persija Jakarta
    Tim Nasional:
    Indonesia dan Argentina
    Pemain:
    Paul Gascoigne
    Salah satu pemain terbaik di dunia, skill dan intelegensianya luar biasa, banyak orang mencibir kehidupan dia di luar lapangan.. SO WHAT.. Semua orang mempunyai sisi gelap dalam hidupnya, begitu juga Anda ataupun saya, yg terpenting adalah bagaimana dia melakukan tugasnya di lapangan, for me he is my F***ing Hero...
    Kurniawan Dwi Julianto 
    Menurut saya dia adalah striker terbaik Indonesia, pernah merumput di Eropa cukup mendeskripsikan kualitas dia, kemampuannya mengatasi tekanan publik ketika dia tersangkut masalah menunjukkan bahwa dia mempunyai mental yang luar biasa, tidak banyak pemain yg mampu bangkit dari keterpurukan seperti itu, pernah bermain bersama di Timnas PPD (Pra Piala Dunia) 2001 adalah impian yang menjadi kenyataan, dia adalah orang yg memberi inspirasi pada saya untuk berkarir sebagai pesepakbola... Thanks Bro...
    Widodo Cahyono Putro 
    Seorang profesional sejati selalu menjadi contoh baik di dalam maupun di luar lapangan, pemain yg selalu mau berbagi ilmu dan pengalan kepada junior-juniornya, saya banyak mendapatkan ilmu darinya selama kami bermain bersama baik di persija maupun Timnas... Pribadi yg sangat luar biasa...
    Pelatih:
    Ivan Kolev dan Benny Dolo
    Stadion:
    Lebak Bulus dan Gelora Bung Karno
    No. Punggung:20
    Sepatu Bola:
    Nike Mercurial
    Tokoh:
    Bung Karno, BJ Habibie dan Jamie Oliver
    Musik:
    Keroncong dan R & B
    Penyanyi:
    Gesang, U2, Cold Play, Jay Z. dan Daniel Sahuleka
    Lagu:
    - Bengawan Solo (Gesang)
    - With or Without You, All I Want Is You (U2)
    - Don't Sleep Away this Night (Daniel Sahuleka)
    Film:
    Notting Hill, Jerry Mcguire dan The Rock
    Artis Wanita:
    Winona Rider, Angelina Jolie dan Dian Sastrowardoyo
    Artis Pria:
    Hugh Grant, Sean Conery dan Dedy Mizwar
    Bacaan:Autobiography pesepakbola
    Buku:
    - Jamie Oliver: The Naked Chef Series
    - Paul Gascoigne: My Journey to Hell and Back
    - Michael Jordan: Who wants to be like Mike
    Warna:
    Biru dan Pink
    Parfum:
    Thiery Mugler: Angel Blue for Man
    Tempat Berlibur:
    Jogjakarta dan Paradise Island, Maldives
    Kota:
    Salatiga, Jayapura dan Amsterdam
    Makanan:
    Oseng pare, Pepes Peda dan Pasta
    Minuman:
    Air putih dan Diet Coke
    Mobil:
    Toyota Celica
    Merk Baju:
    Nike, Zara, Top Man, Lacoste dan Burberry
    Sepatu Santai:
    Nike, All Star dan Camper

    favorite bambang pamungkas20

    Klub:
    F.C Internazionale Milano 1908 dan Persija Jakarta
    Tim Nasional:
    Indonesia dan Argentina
    Pemain:
    Paul Gascoigne
    Salah satu pemain terbaik di dunia, skill dan intelegensianya luar biasa, banyak orang mencibir kehidupan dia di luar lapangan.. SO WHAT.. Semua orang mempunyai sisi gelap dalam hidupnya, begitu juga Anda ataupun saya, yg terpenting adalah bagaimana dia melakukan tugasnya di lapangan, for me he is my F***ing Hero...
    Kurniawan Dwi Julianto 
    Menurut saya dia adalah striker terbaik Indonesia, pernah merumput di Eropa cukup mendeskripsikan kualitas dia, kemampuannya mengatasi tekanan publik ketika dia tersangkut masalah menunjukkan bahwa dia mempunyai mental yang luar biasa, tidak banyak pemain yg mampu bangkit dari keterpurukan seperti itu, pernah bermain bersama di Timnas PPD (Pra Piala Dunia) 2001 adalah impian yang menjadi kenyataan, dia adalah orang yg memberi inspirasi pada saya untuk berkarir sebagai pesepakbola... Thanks Bro...
    Widodo Cahyono Putro 
    Seorang profesional sejati selalu menjadi contoh baik di dalam maupun di luar lapangan, pemain yg selalu mau berbagi ilmu dan pengalan kepada junior-juniornya, saya banyak mendapatkan ilmu darinya selama kami bermain bersama baik di persija maupun Timnas... Pribadi yg sangat luar biasa...
    Pelatih:
    Ivan Kolev dan Benny Dolo
    Stadion:
    Lebak Bulus dan Gelora Bung Karno
    No. Punggung:20
    Sepatu Bola:
    Nike Mercurial
    Tokoh:
    Bung Karno, BJ Habibie dan Jamie Oliver
    Musik:
    Keroncong dan R & B
    Penyanyi:
    Gesang, U2, Cold Play, Jay Z. dan Daniel Sahuleka
    Lagu:
    - Bengawan Solo (Gesang)
    - With or Without You, All I Want Is You (U2)
    - Don't Sleep Away this Night (Daniel Sahuleka)
    Film:
    Notting Hill, Jerry Mcguire dan The Rock
    Artis Wanita:
    Winona Rider, Angelina Jolie dan Dian Sastrowardoyo
    Artis Pria:
    Hugh Grant, Sean Conery dan Dedy Mizwar
    Bacaan:Autobiography pesepakbola
    Buku:
    - Jamie Oliver: The Naked Chef Series
    - Paul Gascoigne: My Journey to Hell and Back
    - Michael Jordan: Who wants to be like Mike
    Warna:
    Biru dan Pink
    Parfum:
    Thiery Mugler: Angel Blue for Man
    Tempat Berlibur:
    Jogjakarta dan Paradise Island, Maldives
    Kota:
    Salatiga, Jayapura dan Amsterdam
    Makanan:
    Oseng pare, Pepes Peda dan Pasta
    Minuman:
    Air putih dan Diet Coke
    Mobil:
    Toyota Celica
    Merk Baju:
    Nike, Zara, Top Man, Lacoste dan Burberry
    Sepatu Santai:
    Nike, All Star dan Camper

    Bintang Baru di Kualifikasi Piala Eropa 2012

    Ajang kualifikasi Piala Eropa 2012 sudah memasuki pertandingan keempat, saat selesai dilangsungkan Rabu dini hari lalu (13/10). Sampai pekan ini, banyak kisah-kisah menarik yang muncul terutama di pertandingan ketiga dan keempat. Banyaknya pemain inti yang cedera, memaksa para pelatih memainkan pemain cadangannya. Dan ternyata dari sinilah, cerita menarik itu mulai muncul.
    Dalam usaha tetap mengejar kemenangan, para pelatih memainkan pemain-pemain yang sebelumnya kerap menjadi cadangan, yang mereka anggap mampu menggantikan peran dari para pemain utama yang absen tersebut. Tetapi tidak disangka-sangka, pemain-pemain pengganti ini bisa menunjukkan secara maksimal kemampuan yang mereka punyai. Dan bukan hanya itu, mereka bahkan menjadi aktor utama penentu dari usaha timnya meraih 3 poin.
    Pemain-pemain itu telah menjelma menjadi bintang-bintang baru di tim nasional masing-masing. Kita akan melihat beberapa bintang baru yang muncul di beberapa tim besar yang ada.
    1. Fernando Llorente (Spanyol)
    Pemain klub Athletic Bilbao ini sejatinya adalah cadangan dari David Villa dan Fernando Torres di barisan penyerang Spanyol. Begitu Torres masih cedera, maka pelatih Vicente Del Bosque memilih menurunkan Llorente untuk berduet dengan Villa. Dan tidak disangka-sangka ketika Villa kesulitan mencetak gol, ternyata striker jangkung dengan tinggi 195cm itu yang menjadi motor kemenangan Spanyol.
    Saat lawan Lithuania, Sabtu lalu (9/10), dia mencetak 2 gol dalam kemenangan 3-1 Spanyol. Dan di pertandingan berikutnya, dia tampil sebagai pencetak gol penentu kemenangan La Furia Roja 3-2 atas tuan rumah Skotlandia.
    Penampilan Llorente terus menanjak naik, dia mampu memberikan suguhan permainan yang menawan. Total striker yang bernama lengkap Fernando Llorente Torres itu mencetak 3 gol dari 2 pertandingan terakhirnya bersama Spanyol.

    Llorente saat mencetak gol ke gawang Skotlandia.
    Llorente pun sangat bangga dengan raihan ini. Dia pun yakin karir internasionalnya akan terus menanjak dalam pertandingan-pertandingan berikutnya.
    "Segala sesuatunya berjalan sangat baik. Memang akan sulit bisa terus tampil seperti ini. Tapi, saya selalu yakin akan memberikan yang terbaik untuk tim. Saya memang telah mencetak gol, dan saya pun sadar suatu saat nanti saya mungkin sulit mencetak gol," ujar Llorente kepada AS.
    Kesuburan Llorente ini dijamin akan membuat del Bosque harus pusing memutuskan akan menurunkan siapa di barisan penyerangnya jika Torres nantinya sudah pulih dari cederanya.
    2. Klaas-Jan Huntelaar (Belanda)
    Pemain klub Schalke 04 ini biasanya adalah cadangan dari Robin van Persie yang menjadi pilihan utama dari pelatih Belanda, Bert van Marwijk. Tapi karena van Persie masih cedera, maka tugas striker utama dia serahkan pada Huntelaar yang sedang tampil menawan bersama Schalke, dengan telah mencetak 4 gol dalam 5 penampilannya di kompetisi Bundesliga Jerman.
    Kepercayaan ini dibayar penuh oleh pemain yang berjuluk The Hunter ini. Dia menjadi penentu kemenangan Belanda atas tuan rumah Moldova yang berakhir dengan skor 1-0 pada Sabtu dini hari yang lalu (9/10). Tidak hanya sampai di sana, striker kelahiran tanggal 12 Agustus 1983 ini bahkan mencetak 2 gol dalam kemenangan 4-1 Belanda atas lawan berat mereka, Swedia.
    Huntelaar sukses membuktikan diri, sedang berada dalam performa terbaiknya saat ini. Dengan mencetak gol lawan Moldova dan Swedia, juga berarti dia selalu berhasil menciptakan gol dalam tiga laga kualifikasi terakhir Belanda.

    Huntelaar merayakan golnya ke gawang Swedia.
    "Saya merasa baik. Saya selalu bermain 90 menit, ini memompa kepercayaan diri saya," ujarnya dalam laman resmi KNVB.
    "Hasilnya, saya tampil bagus. Seperti yang bisa dilihat saat melawan Moldova, saya melakukan kombinasi yang baik dengan Rafael van der Vaart dan Wesley Sneijder. Semuanya lancar-lancar saja."
    Bahkan dia merasa semakin menemukan kepercayaan dirinya setelah lawan Swedia.
    "Saya pikir ini adalah penampilan terbaik yang pernah saya mainkan bersama timnas Belanda. Ada banyak ruang kosong di belakang pertahanan mereka. Kombinasi permainan kami sangat bagus dan saya bisa mendapatkan bola dari kiri maupun kanan.
    3. Yoann Gourcuff (Prancis)
    Gourcuff memang diproyeksikan sebagai playmaker masa depan Prancis. Tetapi beberapa saat lalu, dia mengalami masa-masa kelam dalam perjalanan karir sepak bolanya. Dia mengalami periode buruk saat tampil di Piala Dunia 2010, dengan puncaknya Gourcuff menerima kartu merah saat pertandingan lawan Afrika Selatan. Penampilannya pun tak cemerlang di awal musim bersama klub barunya, Olympique Lyon.
    Gourcuff pun tidak dipanggil ketika Laurent Blanc memulai debutnya sebagai pelatih Les Bleus, ketika melawan Norwegia pada partai uji coba Agustus lalu. Blanc memang memutuskan tidak memanggil seluruh anggota skuad Piala Dunia 2010 pada pertandingan tersebut.
    Dia juga tidak dipanggil masuk ke dalam skuad, pada 2 laga awal kualifikasi Piala Eropa 2012 Prancis lawan Belarusia (4/9) dan Bosnia (8/9). Akhirnya setelah Blanc sudah bebas menentukan susunan skuad sesuai keinginannya, Gourcuff mendapat panggilan untuk kembali memperkuat Prancis.
    Hasilnya sungguh tidak main-main, gelandang kelahiran tahun 1986 itu berhasil menunjukkan kemampuan terbaiknya, 2 gol telah diciptakannya masing-masing saat kemenangan 2-0 Prancis atas Rumania (10/10) dan kemenangan tandang 2-0 tim Ayam Jantan itu atas Luksemburg (13/10).

    Selebrasi gol Gourcuff ke gawang Lusksemburg.
    Blanc pun langsung tidak sungkan-sungkan memuji pemain berusia 24 tahun itu.
    "Dia pemain yang sedang bangkit kembali," kata Blanc pada media. "Kemampuannya tidak hilang. Masalah baginya adalah episode di Afrika Selatan mempengaruhinya dengan buruk."
    "Dia juga pindah di saat-saat terakhir ke Lyon. Menurut saya, dia tidak berada dalam kondisi psikologis terbaik untuk mengatasi semua itu. Tapi sekarang dia sudah kembali."
    "Jangan mengganggunya. Kemampuannya tidak hilang. Seiring berjalannya waktu, Anda akan melihatnya."

    Sehebat Apakah Bale Akan Berkembang?

    Gareth Bale, muda dan berbakat.
    Gareth Bale, muda dan berbakat.
    Sekali lagi Gareth Bale menjadi bintang untuk Tottenham di Liga Champions, dengan dua assist menakjubkan pemuda 21 tahun ini memberi Spurs kemenangan yang mengesankan atas juara bertahan Inter Milan 3-1.
    Sebelumnya Bale sudah mengirimkan isyarat kepada pihak Rafael Benitez dua minggu lalu, ketika Spurs tertinggal empat gol dan semangat pemain mulai turun, ia berlari seorang diri masuk ke pertahanan Inter yang compang-camping. Bale mengakhiri malam itu dengan mencetak tiga gol yang sangat cantik, sebuah hat-trick yang tak terlupakan baginya.
    Dalam banyak hal penampilannya Rabu (3/11) dini hari tadi mungkin akan lebih membuktikan dirinya sebagai pemain hebat, karena ia berhasil menunjukkan bahwa torehan golnya di San Siro dua minggu lalu bukanlag suatu kebetulan.
    Konsistensi dalam penampilannya sekarang menjadi penting jika Bale ingin membangun dirinya menjadi salah satu pemain terbaik di dunia. Dan jika ia dapat terus meningkatkan kemampuannya dengan menampilkan seperti yang telah ia tunjukkan baru-baru ini maka tidak ada alasan lagi untuk tidak mensejajarkannya dengan pemain-pemain top dunia.
    Bos Spurs Harry Redknapp tidak bisa lagi berucap apa-apa untuk memuji anak asuhannya itu. Redknapp mengatakan, "Dia luar biasa. Maicon telah dinilai sebagai bek kanan terbaik di dunia dan apa yang dia lakukan pada Maicon selama dua pertandingan terakhir benar-benar menakjubkan. Dia bisa memberi umpan silang, kaki kirinya sangat hebat dalam berlari, dia bisa menembak, menggiring bola, bermain menggunakan kepala, dia punya segalanya."
    Baca:Puji Bale, Redknapp Kehabisan Kata-kata
    Maicon: Kehebatan Bale Bukan Lagi Kejutan
    Bale sekarang bisa dibilang menjadi pemain kunci di tim Spurs dan ini cukup luar biasa jika Anda mengetahui usianya baru menginjak 21 tahun. Dalam tahun-tahun mendatang kita bersama mungkin akan melihatnya bermain sebagai bintang di lapangan layaknya Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi saat ini, karena potensi yang dimilikinya masih bisa berkembang lebih besar.
    Ambisinya untuk lebih berkembang bisa ditangkap dari ucapannya yang mengakui ingin seperti Ronaldo, "Dengan pemain berkelas dunia seperti Ronaldo, tim akan mendapatkan suntikan tenaga secara ganda. Sebagai pemain, Anda harus bisa berkembang di setiap laga yang Anda mainkan, tentu saja demi mencapai level tak terhentikan lawan."
    Dia menambahkan, "Saya tidak akan mengatakan bahwa saya tidak pernah khawatir, tapi saya selalu memiliki keyakinan pada kemampuan saya sendiri, karena hanya saya yang bisa memastikan hal ini."
    Baca:
    Bale Ingin Samai Kemampuan CR7

    Potensi Bale tidak membuat klub super di dunia seperti Real Madrid dan Barcelona merasa ragu lagi untuk datang memburu Bale dalam waktu dekat, dan itu benar-benar akan menjadi godaan terbesar bagi Spurs untuk menjualnya atau tidak. Selain Spurs, tantangan itu juga berlaku bagi Liga Premier untuk tetap mempertahankan Bale, bagaimanapun juga sosok Bale penting untuk daya tarik mereka.
    Baca:United Siapkan 20 Juta Pounds Untuk Gareth Bale
    Duo Milan Bertarung Dapatkan Bale
    Barcelona Antri Tanda Tangan Bale
    Sekarang yang menarik bukanlah hanya sebuah ukuran seberapa bagus Bale bermain saat ini, tapi yang patut kita nanti adalah sehebat apakah ia kelak. Ia memiliki bakat, ia masih muda, ia masih bisa berkembang, ia punya tim dengan etika kerja yang baik, dan sekarang ia punya kepercayaan penuh sebagai pemain reguler. Jika tidak menderita cedera serius, semoga saja tidak, Bale benar-benar akan menjadi salah satu pemain terbaik dunia nantinya

    Awal Mula El Clasico dan Bumbu Yang Menjaga Rivalitasnya

    Jose Mourinho dan Victor Valdes (c) AP
    Jose Mourinho dan Victor Valdes (c) AP
    El Clasico musim ini adalah duel dua klub yang paling dinanti beberapa bulan ini sejak Jose Mourinho menandatangani kontraknya bersama Real Madrid. Seperti yang kita ketahui selama ini, Mourinho adalah klub yang paling membenci Barcelona FC dan pernah mengatakan terang-terangan tidak akan pernah melatih klub tersebut di sisa karirnya nanti, karena klub Catalan itu adalah musuh abadi baginya. Pernyataan The Special One tersebut seolah menjadi bumbu tersendiri bagi rivalitas abadi kedua klub raksasa Spanyol tersebut. Berikut adalah beberapa sejarah rivalitas dan bumbu yang menyebabkan perseteruan kedua tim El Clasico kian abadi.

    Awal Rivalitas


    Menurut Phill Ball, penulis dari 'Morbo: The Story of Spanyol Football,' yang lebih suka menyebut rivalitas ini dengan 'Perang Saudara Spanyol', awal perseteruan antara Barca dan Real dimulai sejak awal dekade 30an saat publik Barcelona yang jenuh terhadap kecenderungan sentralisasi kota Madrid di era kediktatoran Franco.Barcelona saat itu seolah ingin membentuk sesuatu yang merupakan reputasi, identitas dan lambang kebanggaan Catalan. Barcelona saat itu lebih memihak kepada oposisi yang hampir mirip rezim fasis, dengan beberapa pemain Barcelona mendaftar pada oposisi tersebut di tahun 1934. Di saat mereka mulai membangun reputasi tersebut, pecahlah rivalitas keduanya tatkala Presiden Barcelona Josep Sunyol dibunuh oleh pasukan pengawal Franco saat mengunjungi Pasukan Republik di bagian utara kota Madrid.

    Bumbu-Bumbu Perseteruan

    Perseteruan antara dua klub besar Spanyol ini kian meruncing di tahun-tahun berikutnya. Bukan hanya merebutkan gelar juara di berbagai kejuaraan, kedua klub juga acap kali berduel dalam perebutan pemain bintang. Bahkan, kepindahan seorang pemain untuk menyeberang ke klub yang notabene musuh abadi mereka itu dianggap sebagai pengkhianatan. Berikut beberapa momen yang menjadikan rivalitas keduanya kian menguat:

    Alfredo Di Stevano, 1950

    Di Stefano yang saat itu bermain untuk klub Club Deportivo Los Millonarios dari kota Bogota, Kolombia, merupakan striker yang bersinar di masanya. Baik Barca maupun Madrid berlomba untuk memburu tanda tangan pemain Argentina yang mencetak 90 gol dari 101 laga bersama Millonarios. Keduanya bahkan mengklaim bahwa di Stefano adalah milik mereka sebelum pemain itu pindah dari River Plate ke Millonarios. FIFA pun harus turun tangan untuk menengahinya, dan memutuskan bahwa Barca dan Madrid akan bergantian musim untuk menggunakan jasa pemain itu.

    Namun, dengan adanya campur tangan Franco yang mengintervensi Presiden klub Barcelona, Di Stefano akhirnya resmi menjadi milik Real pada tahun 1950. Meski klub itu memberi pernyataan bahwa si pemain secara sukarela memilih mereka. Kebencian Barca kian memuncak kepada Real dan pemain Argentina tersebut, karena Di Stefano mencetak dua gol dalam laga pertamanya melawan Barcelona.

    Bernd Schuster, 1989

    Schuster merupakan bagian penting dari tim Catalan itu selama kurun waktu 1980 hingga 1988. Ia adalah jendral lapangan tengah Barcelona yang juga menciptakan banyak gol dari kakinya untuk mengantarkan Barcelona menjadi juara La Liga pada musim 1984–85, dua kali juara Piala Liga di musim 1982–83, 1985–86 dan runner up Liga Champions Eropa pada musim 1985–86. Madrid yang kepincut dengannya kemudian membajak pemain asal Jerman ini pada tahun 1989.

    Schuster pun berhasil memberi El Real dua kali gelar La Liga (1989,1990) serta gelar Copa del Rey dan Piala Super Spanyol di tahun 1989. Ia kembali ke Madrid untuk menjadi pelatih pada tahun 2007, akan tetapi ia hanya mampu bertahan semusim saja.

    Michael Laudrup, 1995

    Pemain Denmark ini adalah salah satu dari tiga pemain asing di The Dream Team Barcelona di bawah asuhan Johan Cruijff selain Ronald Koeman dan Hristo Stoichkov. Ia turut andil dalam kesuksesan Barca merebut gelar juara La Liga 4 musim berturut-turut (1991 hingga 1994), dan meraih gelar Liga Champions pada tahun 1991-92. Kegagalan Barca meraih gelar juara Liga Champions di tahun 1994 bisa dibilang karena tanpa adanya Michael di final. Cruijff lebih memilih Romario daripada dirinya untuk memenuhi kuota tiga pemain asing yang diperbolehkan tampil pada saat itu. Barca pun kalah telak 0-4 dari AC Milan di final.

    Usai bersitegang dengan Cruijff, Laudrup kemudian memutuskan berkhianat dengan pindah ke seteru abadi mereka, Real Madrid di tahun 1995, yang langsung mengantarkan klub ibu kota Spanyol tersebut meraih juara La Liga di tahun pertamanya. Prestasinya itu membuat namanya abadi dalam sejarah sepak bola Spanyol, ia adalah satu-satunya pemain yang merebut gelar juara La Liga 5 kali berturut-turut dari dua klub yang berbeda.

    Luis Enrique, 1996

    Entah apa yang ada di benak Enrique yang lebih memilih Barcelona usai melihat kontraknya di Real Madrid tidak akan diperpanjang. Dengan status free transfer ia melenggang dengan santai ke seteru abadi klubnya tersebut. Namun sayang, di tahun pertama kepindahannya, Real yang ia tinggalkan malah menjadi juara La Liga. Ia merupakan satu-satunya pemain yang menorehkan namanya di sejarah indah El Clasico. Enrique merupakan pemain yang mencetak gol di duel ini dari dua klub berbeda, dari 5 golnya di El Clasico, 1 ia sumbangkan untuk Real dan 4 untuk Barcelona.


    Luis Figo, 1998

    Banyak yang menganggap kepindahan Luis Figo yang kala itu menjadi pangeran Catalan adalah usaha pembalasan Real terhadap aksi Enrique. Pemain Portugal itu juga termasuk penentu sukses Barca meraih gelar Piala Winner dan La Liga pada musim 1996-97, dan tiba-tiba saja ia menandatangani transfernya ke Madrid yang pada saat itu sedang membangun proyek Los Galaticos. Banyak pendukung Blaugrana yang tidak terima dengan pengkhianatan pemain yang mereka favoritkan di Nou Camp selama 5 tahun terakhir tersebut.

    Bahkan mereka tetap mendendam dengan pemain yang kemudian membawa Real meraih gelar juara Liga Champions Eropa dan Piala Super Eropa di tahun 2002 tersebut. Saat duel El Clasico di Nou Camp pada tahun 2002, pendukung Barca melemparinya dengan koin dan benda-benda lain karena menganggapnya mata duitan saat ia mengambil eksekusi corner kick, lebih parah lagi pendukung Barcelona memasang kepala Babi di area tendangan sudut.
    Mungkin perseteruan kedua tim ini akan menguat jika bintang mereka seperti Lionel Messi atau pun Cristiano Ronaldo berani menyeberang ke lawan mereka. Atau lebih ekstrim lagi jika pelatih mereka baik Mou atau pun Josep Guardiola yang pindah. Mungkin tidak mungkin? Who knows? Bola itu bundar. Salam! 

    Friday, November 12, 2010

    Mourinho Seorang Psikolog Sejati


    Jose Mourinho (c) AFP
    Jose Mourinho (c) AFP


    Spanyol mulai terkontaminasi dengan Jose Mourinho, setidaknya sebagian orang berpendapat seperti itu, tidak hanya apa yang telah ia lakukan diReal Madrid, namun seperti biasa ucapannya selalu menghadirkan cerita tersendiri di mana pun dia berada.
    Setelah beberapa musim di Inggris, kemudian hijrah Italia, kini ia mulai meracuni Spanyol, di mana pun pelatih berjuluk The Special One ini bertugas selalu saja media di sana terusik dengan komen-komen Mou yang provokatif dan sering kali menghadirkan kontroversi.
    Seorang presenter televisi Spanyol, suatu saat sempat mewawancarainya dengan pertanyaan yang cukup pribadi. Pria yang bernama Michael Robinson itu bertanya kepada Mou, "Apakah Istri Anda juga mencintai The Special One?"
    Mou langsung menjawabnya, "Tidak, dia sama sekali tidak menyukainya,". Jelas bukan hanya istri Mou, kini orang-orang Barcelona pun pasti tidak suka ketika ia memutuskan menerima tawaran Los Blancos untuk menjadi arsitek mereka. Bukan karena track record Mourinho yang terkenal arogan, provokatif, ataupun immoral, tetapi karena rivalitas Barcelonitas dengan Madrid yang sudah berlangsung bertahun-tahun, bahkan sebelum Mou dikenal khalayak ramai.
    Sejak Mou datang ke Spanyol pertama kali ia langsung berulah dengan mencari gara-gara. Ia menyebut juara bertahan Liga Spanyol itu superior karena sering kali bermain melawan klub yang hanya diperkuat 10 pemain mereka. Mou bermaksud menyindir Barcelona yang selalu diuntungkan karena lawan mereka sering dihadiahi kartu merah oleh wasit.
    Entah sesungguhnya ia paham atau tidak dengan apa yang ia ucapkan, sebab faktanya dan memang sesungguhnya Madrid lah yang lebih sering bermain melawan 10 pemain lawan. Namun sebagai pelatih yang sangat detail, akan aneh mendapati Mou asal bicara. Ia pasti punya maksud tersembunyi.
    Bukan hanya Barca sesungguhnya yang terganggu akan kehadirannya di La Liga. Pemain Levante, Juanlu, begitu geram dengan kata-kata pedas Mourinho hingga ia berujar, "Mourinho harusnya tutup mulut. Dia menghabiskan seluruh waktunya untuk mengganggu orang."
    Mourinho menghujat pemain Levante yang ia nilai sengaja mengulur waktu dengan berpura-pura kesakitan saat menghadapi Madrid. Mou saat itu berseloroh, "Saya pikir mereka semua sudah mati, saya lega tidak satu pun mereka ada di rumah sakit, sebab saat itu sepertinya mereka sekarat,"
    Sergio Ballestros, kapten Levante, turut menimpali ucapan Mou, "Saya pikir memang tidak salah menyebut Mou sedikit Bocazas!". Dalam bahasa Spanyol Bocazas berarti si mulut besar, hmm.. bukan julukan yang baru bagi Mou.
    Apakah Mou benar-benar Bocazas atau tidak, pastinya tidak akan ada yang peduli di Madrid. Memang itulah caranya bermain, itulah sisi psikologis yang sepertinya menjadi keharusan baginya untuk meraih kesuksesan. Selama Madrid menang dan sukses tidak akan ada Madrisistas yang akan terganggu akan hal itu.
    "Saya akan tetap menjadi Jose Mourinho," kata Mou pada saat hari pertama ia dikontrak Real. Para petinggi Madrid jelas bukan sekumpulan orang bodoh, sejak awal mereka sudah tahu memang itu cara Mou bekerja, yang terpenting dinantikan adalah gelar "Gentleman of a Club" jika ia mampu memberikan kesuksesan.

    Mou Master of Mind Games (c) Getty
    Suka atau tidak suka sebenarnya The Special One memang bagian tak terpisahkan bagi diri Mou, itu hanya sisi persona yang sengaja ia ciptakan demi menggapai kesuksesan bisa disebut ia ibarat psikolog sejati nan handal dengan perannya itu.

    Seperti yang diucapkan Robinson, istri mou hanya mencintai Jose Mourinho, bukan sisi The Special One yang ia akui tidak selamanya ada dalam dirinya. Ia sendiri pernah bertutur akan hal itu, "Ketika memasuki ruang konferensi pers, maka saat itu permainan peran harus dimulai.".
    Dari sini sesungguhnya bisa menjelaskan segalanya, Ia memang dibenci, namun beruntung sosok seperti dirinya tidak dijadikan lawan bagi Madrid, ia dirangkul dan dijadikan kawan dan tentu saja untuk berpihak pada mereka.
    Mourinho tidak bisa dipungkiri adalah pribadi yang jenius. Seorang prajurit psikologis licik nan langka. Master seni kegelapan, seni yang ia mainkan dengan begitu istimewa.
    Salah seorang editor Marca mungkin bisa dibilang jeli akan hal ini, dengan menyebut, "orang-orang yang menuduh dia orang yang sombong atau gila, harus mengingat sesuatu hal yang sangat penting, Mourinho tidak akan pernah melakukan apa pun tanpa ada kepentingan tertentu, pasti selalu ada alasan.".
    Jika kita berpikir jernih untuk kasus ini, memang seperti itu bukan? Setiap actionpasti didasari oleh motif, hal yang kabur semacam ini lah yang bisa dimakan mentah-mentah oleh orang yang awam dan tak mengenal ilmu psikologis. Jelas sekali kita akan dibuat tersenyum jika menilai pola perilaku Mou ini, dia sengaja memainkan strategi psikologis ini.
    Setiap kata, setiap gerakan, setiap adegan, telah direncanakan dengan kesempurnaan. Setiap hal kecil yang dilakukannya adalah sihir, setiap hal kecil mengarah kepada kemenangan, itulah yang ia coba lakukan.
    Seringkali ia mengalihkan topik dengan komentar-komentarnya, ketika Madrid beberapa waktu yang lalu belum bermain produktif, ia lebih mengangkat topik lapangan Bernabeu yang ia sebut sebagai "ladang kentang", hal seperti itu jelas ada maksudnya, yaitu untuk menutupi sorotan kepada cara timnya bermain.
    Sepertinya kata Master Mind Games layak disematkan padanya. Setiap langkahnya dianalisis dan ditafsirkan dalam kerangka tersebut. Tapi tidak semuanya sesuai kerangka itu, tidak semuanya masuk akal, tidak semua orang bisa melakukan hal seperti itu. Coba bayangkan jika pelatih lain bertingkah seperti dirinya, maka tidak akan bisa berwibawa bukan? Karena memang dibutuhkan kekuatan lebih untuk menghadapi tekanan jika ada yang ingin memilih gaya seperti dirinya.
    Dia adalah manajer brilian. Dia adalah manajer pintar. Dan dia menggunakan media untuk mengirim pesan, untuk mengatur adegan, untuk menciptakan suasana. Dia telah membangun sebuah persona yang istrinya sendiri tidak suka tapi tampaknya sangat membantu meraih kemenangan.
    Tapi persona yang ia ciptakan tersebut kadang tidak bisa ia kendalikan, persona yang menyatu menjadi bagian dari dirinya. Dan tentu itu tidak berarti bahwa setiap kata-katanya benar-benar direncanakan.
    Kadang-kadang, alasan Mourinho adalah benar-benar sebuah alasan, kadang-kadang kemarahannya adalah benar-benar kemarahan, kadang-kadang tuduhan itu bukan taktik pintarnya tapi paranoia.
    Dia juga manusia biasa. Tapi, sama seperti mereka yang ingin membencinya tidak mau melihat apa-apa kecuali sisi gelapnya, begitu pula mereka yang membelanya juga tidak melihatnya. Atau memang tidak ingin. Mereka lebih suka membayangkan dia sebagai mastermind, tak terkalahkan, yang tak dapat diubah, tenang, dan benar-benar memegang kendali.
    Pemain-pemain yang pernah ia asuh pun mengakui dan bisa merasakan sisi psikologis yang Mou tanamkan, bahkan hingga kini mereka masih sering kehilangan jika mengingat apa yang pernah Mou berikan pada mereka.
    Marco Materazzi tidak menutupinya, musim lalu ia terlihat menangis dan memeluk sang coach sesaat sebelum Liga Champions mereka menangi di Bernabeu.
    Dejan Stankovic beberapa waktu yang lalu masih sempat bercerita tentang Mou setelah meninggalkan Inter. Ia bertutur, "Mourinho adalah psikologis hebat, ia bekerja begitu keras untuk skuad dan para pemain. Ia mengambil segalanya, tetapi sebaliknya ia juga memberikan banyak hal pada Anda."
    "Ia memberikan pada Anda ruang dan waktu, meyakinkan bahwa Anda merasa penting setiap saat. Apakah Anda bermain atau duduk di bangku cadangan, Anda merasa penting bersamanya. Saya hanya bisa berterima kasih padanya atas apa yang ia lakukan untuk saya,"
    "Saya melalui dua tahun yang hebat. Mungkin saya bisa tampil sedikit lebih baik, tapi saya puas dengan semua yang bisa saya berikan padanya," lanjut Stankovic.
    "Mourinho luar biasa, karena ia membuat Anda merasa bersalah jika Anda tak memberikan segalanya, karena ia memberikan Anda semua dari dirinya dan menyentuh Anda dengan tekanan yang positif. Itu membuat Anda tak mau melepaskannya, bahkan satu centimeter sekalipun."
    Mou mungkin sosok yang menyebalkan bagi orang di luar klub yang ia tangani dan cenderung tidak menyukainya, namun di klubnya ia menjadi bapak sekaligus sosok psikolog sejati nan handal.
    Keahlian seorang psikolog secara umum adalah menganalisa perilaku dalam upaya untuk memahami karakter individu maupun kelompok. Lebih sederhananya segala hal yang terkait dengan perilaku manusia merupakan hal yang dipelajari olehnya, meliputi tiga aspek yaitu pikiran, perasaan, dan juga tingkah laku.
    Itu yang diterapkan Mourinho dalam timnya, ilmu psikolog ia padukan ke dalam sepak bola, maka tak heran ia layak disebut sebagai Psikolog sejati

    Sejarah dan Head to Head Derby Della Madoninna


    Derby Della Madoninna
    Derby Della Madoninna

    Derby Della Madoninna adalah sebutan laga antara tim sekota Milan, yakni AC Milan dan Inter Milan. Disebut demikian karena dalam kota Milan terdapat patung Bunda Maria yang lebih dikenal dengan nama Madoninna. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai sejarah rivalitas kedua klub tersebut serta Head to Head mereka demi panduan Anda untuk menyaksikan derby Minggu nanti ini.
    SEJARAH RIVALITAS
    Pada awalnya kota Milan hanya memiliki satu klub saja di dalam cabang sepak bola tidak seperti sekarang ini. Milan Cricket and Football Club yang didirikan oleh seorang mantan wakil konsulat Inggris di Milan, Alfred Edwards pada 16 Desember 1899 adalah cikal bakal berdirinya kedua klub tersebut.
    Sembilan tahun berselang, karena gerah melihat tim itu hanya didominasi pemain Inggris dan Italia, beberapa orang bagian dari Milan Cricket and Football Club yang berisikan orang-orang Swiss dan Italia memutuskan untuk memisahkan diri. Tepat pada tanggal 9 Maret 1908 resmi berdiri Internazionale, yang diilhami dari keinginan para pendiri klub tersebut untuk membuat satu klub yang terdiri dari banyak pemain negara luar.
    Sejak saat itu keduanya menjadi musuh, meski tidak pernah ada pernyataan resmi yang dikeluarkan. Terlebih lagi baru dua tahun berdiri, Inter yang didominasi pemain asing langsung merebut gelar juara.
    Milan Cricket and Football Club akhirnya berubah menjadi Associazione Calcio Milan (AC Milan) pada tahun 1939 karena rezim fasis menerapkan kebijakan Italianisasi.
    Bukan hanya permusuhan saja yang mereka jaga hingga kini, tradisi komposisi pemain kedua tim juga tetap mereka jaga. Milan sampai kini lebih banyak didominasi pemain Italia sedangkan Inter Milan mereka mengumpulkan bintang-bintang berkelas internasional. Bahkan, saat final Liga Champions Eropa pada tahun 2009 lalu, tidak ada satu pun pemain berdarah Italia di starter line up skuad besutan Jose Mourinho itu.
    HEAD to HEAD
    Dalam Derby Della Madoninna yang berlangsung 14 November nanti, itu adalah derby yang ke 274 kalinya dalam sejarah kedua tim tersebut. Dari 273 pertemuan sebelumnya, Rosonerri masih unggul dalam hal kemenangan dari rival sekota mereka ini. Milan berhasil memenangkan 106 kali laga ini, 95 kali kemenangan menjadi milik Inter, serta sisanya seri.
    Dalam jumlah gol, Milan tercatat 406 kali membobol gawang Inter. Sedangkan Nerazzurri mereka baru bisa membalas gol terebut sebanyak 430 kali.
    Berikut statistik Head to Head antara kedua tim tersebut;
    Pertemuan di Serie A
    Total pertemuan: 174
    Inter menang: 64
    Milan menang: 58
    Berakhir imbang: 52
    Total jumlah gol Inter: 255 gol
    Total jumlah gol Milan: 235 gol
    Pertemuan di Coppa Italia
    Total pertemuan: 23
    Inter menang: 7
    Milan menang: 9
    Berakhir imbang: 7
    Total jumlah gol Inter: 22 gol
    Total jumlah gol Milan: 32 gol
    Pertemuan di Liga Champions Eropa
    Total pertemuan: 4
    Inter menang: 0
    Milan menang: 2
    Berakhir imbang: 2
    Total jumlah gol Inter: 1 gol
    Total jumlah gol Milan: 4 gol
    Pertemuan di Pertandingan Lain
    Total pertemuan: 72
    Inter menang: 24
    Milan menang: 37
    Berakhir imbang: 11
    Total jumlah gol Inter: 128 gol
    Total jumlah gol Milan: 159 gol
    Total Pertandingan Keseluruhan
    Total pertemuan: 273
    Inter menang: 95
    Milan menang: 106
    Berakhir imbang: 72
    Total jumlah gol Inter: 406 gol
    Total jumlah gol Milan: 430 gol

    Serba-Serbi Derby Roma


    Francesco Totti adalah pemain dengan penampilan terbanyak di Derby Roma.
    Francesco Totti adalah pemain dengan penampilan terbanyak di Derby Roma
    Sebuah pertandingan Derby selalu mencatat rekor-rekor tersendiri bagi kedua tim yang bertanding.The Derby della Capitale adalah salah satu pertandingan derby yang paling menarik di Italia bahkan juga menjadi yang terbesar di Eropa.
    Terlepas dari hal-hal negatif yang sering mewarnai pertemuan Lazio dan Roma akhir-akhir ini, terdapat beberapa statistik yang menggambarkan betapa serunya persaingan di antara kedua tim Ibu Kota Italia ini.
    Keduanya telah bertemu sebanyak 157 kali di semua ajang. Hasilnya cenderung imbang meski Roma sedikit lebih unggul di beberapa pertandingan dan juga jumlah gol.
    Dari 157 pertemuan, 58 kemenangan berhasil dibukukan oleh Roma, 59 kali berakhir imbang dan sisanya 44 kemenangan untuk Lazio. Roma berhasil menjaringkan 193 gol, sedangkan Lazio kalah tipis dengan 160 gol.
    Berikut adalah sedikit catatan serta data dan fakta mengenai Derby Roma.
    STATISTIK
    Pertemuan di Serie A
    • Total pertemuan: 130
    • Roma menang: 43
    • Lazio menang: 33
    • Berakhir imbang: 54
    • Total jumlah gol Roma: 154 gol
    • Total jumlah gol Lazio: 126 gol
    Pertemuan di Coppa Italia
    • Total pertemuan: 16
    • Roma menang: 9
    • Lazio menang: 5
    • Berakhir imbang: 2
    • Total jumlah gol Roma: 19 gol
    • Total jumlah gol Lazio: 15 gol
    Pertemuan di Pertandingan Lain
    • Total pertemuan: 15
    • Roma menang: 6
    • Lazio menang: 3
    • Berakhir imbang: 6
    • Total jumlah gol Roma: 20 gol
    • Total jumlah gol Lazio: 19 gol
    Pertandingan Keseluruhan
    • Total pertemuan: 157
    • Roma menang: 58
    • Lazio menang: 59
    • Berakhir imbang: 44
    • Total jumlah gol Roma: 193 gol
    • Total jumlah gol Lazio: 160 gol
    DATA DAN FAKTA
    • Derby pertama dimainkan pada tanggal 8 Desember 1929, dan berakhir 1-0 untuk kemenangan Roma dengan gol yang dicetak oleh Rodolfo Volk.
    • Lazio memenangkan derby pertamanya pada tanggal 23 Oktober tahun 1932 dengan skor 2-1. Gol yang dicetak oleh Demaria (Lazio), Volk (Roma) dan Castelli (Lazio).
    • Pada tanggal 29 November 1953 untuk pertama kalinya derby Roma berlangsung di Stadion Olimpico. Pertandingan berakhir dengan hasil imbang 1-1 oleh gol yang dicetak Carlo Galli (Roma) dan Paquale Vivolo (Lazio).
    • Hasil terbaik bagi Roma dalam derby adalah kemenangan 5-0 di musim 1933-34.
    • Hasil terbaik bagi Lazio dalam derby adalah kemenangan 3-0 di musim 2006-07.
    • Lazio memegang rekor kemenangan paling meyakinkan dalam satu musim, yaitu memenangkan empat derby selama musim 1997-98, dua pertandingan di liga (3-1 dan 2-0) dan dua pertandingan di perempat final Coppa Italia ( 4-1 dan 2-1).
    FAKTA PEMAIN
    • Francesco Totti adalah pemain yang paling banyak tampil di derby Roma yaitu 27 penampilan.
    • Pemain Lazio yang paling banyak tampil di derby Roma adalah Aldo Pulcinelli dan Giuseppe Wilson, dengan 19 penampilan.
    • Dino Da Costa dan Marco Delvecchio adalah pemain yang mencetak paling banyak gol dalam derby Roma yaitu 9 gol.
    • Pencetak gol terbanyak untuk Lazio adalah Silvio Piola dengan 6 gol.
    • Vincenzo Montella memegang rekor pencetak gol terbanyak dalam satu pertandingan derby. Pada tanggal 11 Maret 2002 ia mencetak 4 gol dalam kemenangan Roma 5-1 atas Lazio.
    • Arne Selmosson adalah pemain yang pernah mencetak gol di derby baik untuk Lazio dan juga Roma.
    • Hanya ada beberapa pemain pernah bermain untuk kedua tim, Lazio dan Roma yaitu Fulvio Bernardini, Luigi Di Biagio, Attilio Ferraris IV, Diego Fuser, Lionello Manfredonia, Siniša Mihajlović, Angelo Peruzzi, Arne Selmosson, Sebastiano Siviglia dan Roberto Muzzi.