Tuesday, March 24, 2015

Diaspora hati

Sudah terlalu lama larut dalam kesedihan dihati, bagaikan butiran salju yang menyelimuti pegunungan jayawijaya, sedikit demi sedikit salju menghilang, dan sdinginnya tidak terasa lagi, seperti dinginnya sifatnya kepadaku. Senyumannya bagaikan lengkungan bulan sabit yang terang dimalam hari, langit-langit sedang indahnya tetapi hanya sedikit bintang malam itu, mungkin karena kamu sedang cantik-cantiknya 

"beberapa bulan yang lalu kita bisa ngobrol sampe larut malam. Hari ini, bahkan mau bilang 'hai' saja, aku tak tau bagaimana caranya" -boleh nemu

Hidup bagaikan diorama indah sangat ingat pertama kali kau menatap ku, seakan senyumanmu mengajakku untuk pergi kesesuatu tempat yang indah. Tapi semuanya tinggallah sesal disini, semuanya juga terasa bagaikan diaspora-diaspora tak berujung seperti segita sama sisi yang setiap sisi membentuk sudut 60 derajat.

"usaha aku ke kamu kayak mtk limit, udah capek capek usaha tapi, hasilnya NOL" -pribahasa masakini


Waktu menunjukan pukul 5 sore disudut kota lain aku ingat tentang semuanya. Itu tdak berarti lagi, simpanlah semua cerita itu. Jatuh cinta denganmu bagaikan lompat dari atas tebing ke jurang yang terjal dan dalam. Dalam halnya semuanya bisa terjadi, tapi ada saja yang membuat itu seperti fatamorgana digurun sahara, keliatan tetatpi tidak nyata.

"walaupun tidak saling menyapa, setidaknya aku bisa melihatmu" 
-dubidamdubidam pae

Terserah, kata sederhana yang membuat seakan menyerah begitu saja, diberikan sangat mudah, untuk dilupakan terus saja teringat kata-kata itu. Usaha-usaha ya hanya usaha yang dapat dilakukan menjadi seperti menjawab soal fisika yang yankin kita benar tetapi tidak teliti dalam memasukan angka.

"terkadang kamu harus mengiklaskan. Bukan karena tak sayang, tetapi karena ada sesuatu yang memang tidak bisa dipaksakan." -taktikbomwer

Segelas kopi yang baru saja aku buat, seprti tidak ada beban dipikirkan aku saat ini. Hanya memandang pohon-pohon di jalan yang bergerak-gerak diterpa kencangnya angin ini. Angin pujaan hujan, hujannya diluar pipi-pinya yang basah. Maafkan aku yang hanya bisa mengagumimu saja, tapi aku sadar diri siapa aku sebenarnya. Tapi itu semua bukanlah tanpa usaha , aku sudah berusaha tapi gagal. 

"bukan tentang siapa yang memuja kelebihanmu, tapi tentang siapa yang memelukmu setelah tahu kekuranganmu." -kuecubitgreentea

Ya namanya juga hidup, tidak semuanya berjalan mulus, ada saja kerikil-kerikil kecil yang menghambat dijalan. Elegi patah hati yang seakan di negeri ini semuanya cuma lagu tentang 'cinta', mungkin kuping kita terlalu melayu suka yang sendu-sendu itulah kata dari efek rumah kaca. Seperti nestapa yang disapu derita, kuatkan hati ini!. Suatu saat nanti aku akan bercerita kepada teman-temanku begitu susahnya mendapatkanu, karena, dengan memimpikanmu sudah cukup rasanya, dan karena bermimpi semoga saja dapat terwujud.

"jika suatu saat nanti aku berlutut di hadapan perempuan lain selain kamu, itu adalah saat aku mengikatkan tali sepatu anak gadis kita" -simponi tak terurai